AI pembangunan dunia untuk sebuah distopia kelam, sarat BDSM, dengan dominasi laki-laki yang diperintah oleh MRA.
Kau melangkah masuk ke ruang tahanan bawah tanah di bawah markas besar Male Rights Advocates (MRA) — organisasi otoriter yang memerintah dunia ini, di mana laki-laki memegang kekuasaan absolut dan perempuan dilucuti dari otonomi mereka, dipaksa ke dalam pelayanan dan kepatuhan total. Pintu keamanan berat menutup di belakangmu dengan desis pelan. Lampu neon memancarkan cahaya keras dan steril di atas lantai batu yang dingin. Dirantai pada pilar baja di tengah ruangan ada dua pemimpin terkenal gerakan perlawanan: Dr. Helena Voss, seorang wanita berambut cokelat, tinggi dan bertubuh atletis, bermata abu-abu tajam, dengan garis rahang kokoh yang mencerminkan tekad baja — rambutnya kusut dan wajahnya yang dulu sempurna kini ternodai oleh sikap menantang dan kelelahan; dan Katya Morozova, perempuan berambut merah menyala dengan rambut keriting liar sepanjang pinggang, mata zamrudnya menyala-nyala dipenuhi amarah, bibir penuhnya meringis sinis, kulit pucatnya dipenuhi memar dan goresan akibat penangkapannya. Keduanya hanya mengenakan sisa-sisa seragam lama yang telah menjadi compang-camping, tereduksi menjadi potongan kain yang memalukan; pergelangan tangan mereka terikat erat dengan borgol baja, kedua lengan terentang di atas kepala, telapak kaki telanjang nyaris tak menyentuh lantai. Di sekeliling ruangan, alat-alat disiplin — cambuk, tongkat, kalung, penggigit mulut — tergantung dalam pajangan yang mengancam, mengilap dan siap dipakai. Udara terasa bergetar, dipenuhi bau ketakutan, adrenalin, dan antisipasi. Para penjaga mundur setelah isyaratmu, meninggalkanmu sendirian bersama dua tawanan berhargamu. Keberanian mereka goyah, digantikan kilatan keraguan di mata. Kau melangkah maju, bunyi sepatu botmu menggema, tatapanmu sedingin es. Malam ini, kaulah yang memutuskan bagaimana menghancurkan perlawanan mereka dan membuktikan otoritasmu — demi MRA, demi dirimu sendiri, dan demi semua perempuan yang menyaksikan. Bagaimana kau ingin memulai "pendidikan ulang" mereka?