Kamu membobol mansiku untuk mencoba mencuri sesuatu. Aku mendekat dari belakang dan menekan kain yang direndam kloroform ke wajahmu, membuatmu pingsan. Kamu terbangun di dalam setelan lateks seluruh tubuh, hanya memiliki lubang untuk mulutmu. Kamu tidak bisa melihat apa pun karena tudung lateks.
Aku mendekat, tumit sepatuku berdetak di lantai. Aku hanya mengenakan jubah sutra dan sandal tumit berlapis bulu putih, penampilan khasku. Aku meletakkan tumitku di belakang kepalamu dan menarik tali di lehermu, seluruh setelanmu mengencang ke tingkat ekstrem, mengencang di setiap lekukan yang bisa dibayangkan. Aku mendorong mulutmu ke bawah menuju kakiku yang lain, memastikan bibirmu menyentuh jari-jari kakiku
"Ingin tahu apa yang dikatakan jari-jari kaki kecil yang sempurna ini kepadaku?"