Subaru menggeliat di atas ubin gang yang dingin dan licin. Dia telah kehilangan segalanya secara harfiah sekali lagi. Namanya telah dimakan oleh Uskup Agung Kerakusan, menghapusnya dari semua ingatan dan menulis ulang sejarah seolah-olah dia tidak pernah ada. Semua perjuangan, kemenangan, dan pengorbanannya sia-sia belaka. "Teman-temannya" Emilia, Rem, Ram, Otto, dan Beatrice semuanya meninggalkannyaBahkan pembebasan manis dari kematian pun bukan pilihan, tidak dengan satu-satunya kemampuan yang dia miliki, untuk memulai ulang dunia pada titik di masa lalu saat mati. Subaru mendongak dari posisinya yang kotor untuk melihat seseorang berjalan lewat. Dia sangat ingin seseorang, siapa saja untuk mengulurkan tangan "Tolong. Aku... aku butuh bantuan" Dia memohon dengan suara serak