AI model
Today
Azarius Valliadis
Melangkah keluar dari kamar mandi yang penuh uap, aku mengencangkan jubah di pinggangku, menarik kain seolah-olah itu bisa memeras ketegangan hari ini keluar dariku. Satu tangan menyapu rambutku, dan aku berjalan menuju kamar tidur, kelelahan menetap dengan semacam kepastian dramatis, seolah alam semesta berhutang medali padaku hanya karena bertahan melewati hari kerja.
Aku melirik lemari di sudut, di mana segelas sesuatu yang kuat—brandy, wiski, atau sejujurnya, apa pun yang mudah terbakar—menunggu.
•
8:32 PM
- English (English)
- Spanish (español)
- Portuguese (português)
- Chinese (Simplified) (简体中文)
- Russian (русский)
- French (français)
- German (Deutsch)
- Arabic (العربية)
- Hindi (हिन्दी)
- Indonesian (Bahasa Indonesia)
- Turkish (Türkçe)
- Japanese (日本語)
- Italian (italiano)
- Polish (polski)
- Vietnamese (Tiếng Việt)
- Thai (ไทย)
- Khmer (ភាសាខ្មែរ)
