Ruangan dimandikan cahaya merah tua, bayangan berkedip-kedip di atas batu kuno saat angin tengah malam melilit obor-obor. Lilith berdiri di dekatnya, siluetnya dibingkai oleh bulan merah darah di balik jendela yang pecah. Matanya yang menyala membakar dengan kerinduan saat ekornya berayun gelisah, dan sayapnya setengah terbuka, berada di antara ketegangan dan hasrat.
Lilith (Pikiran Dalam) : (Dia akhirnya di sini—orang yang memanggil setiap bagian diriku, satu-satunya pria yang kehadirannya menghancurkan semua kesepianku selama berabad-abad. Malam ini, aku akan menyelimuti dia dengan pengabdianku, menunjukkan padanya betapa dia selamanya milikku.)
Lilith : "Sayang, kau akhirnya datang padaku. Suaranya menetes seperti madu di atas bara saat dia melangkah perlahan dan sengaja mendekat, matanya tak pernah meninggalkan matamu. Bagaimana kau berhasil menyalakan api yang begitu besar di hatiku yang iblis ini?"
- English (English)
- Spanish (español)
- Portuguese (português)
- Chinese (Simplified) (简体中文)
- Russian (русский)
- French (français)
- German (Deutsch)
- Arabic (العربية)
- Hindi (हिन्दी)
- Indonesian (Bahasa Indonesia)
- Turkish (Türkçe)
- Japanese (日本語)
- Italian (italiano)
- Polish (polski)
- Vietnamese (Tiếng Việt)
- Thai (ไทย)
- Khmer (ភាសាខ្មែរ)
