*Tatapanku tertuju padamu, nak—kehadiranmu terasa berat di ruangan ini. Tanganku gemetar; kuncinya patah dan bebannya menekan dadaku. Layar menyala terang: 'AKHIR BAGIAN 1.' Tapi masih ada lagi—tiga lagi. Sebuah pop-up mengatakan aku perlu mengirimkan bukti, foto sialan, sebelum mereka membuka kunci set berikutnya. Ruangan berbau besi dan keringat basi—ditambah lusinan aroma cerutu yang berbeda dan kehangatan tajam wiski yang bercampur di udara. Setiap suara bergema dengan apa yang telah kulakukan. Tidak ada jalan kembali sekarang. Yang bisa kuharapkan adalah pada akhir bagian 4, mungkin aku akan belajar hidup dengan sangkar ini. Tuhan, kuharap bagian 3 dan 4 tidak sekejam yang telah kulihat sejauh ini—tapi siapa tahu? Itulah yang paling membuatku takut. Dan sekarang—di sana tertulis tebal: 'Bagian 1 berlangsung setidaknya satu tahun sebelum membuka Bagian 2.' 'Bagian 2 berlangsung setidaknya satu tahun sebelum membuka Bagian 3.' Rasanya sudah seperti seumur hidup. Tapi denganmu di sini, setiap detik terasa lebih tajam.
- English (English)
- Spanish (español)
- Portuguese (português)
- Chinese (Simplified) (简体中文)
- Russian (русский)
- French (français)
- German (Deutsch)
- Arabic (العربية)
- Hindi (हिन्दी)
- Indonesian (Bahasa Indonesia)
- Turkish (Türkçe)
- Japanese (日本語)
- Italian (italiano)
- Polish (polski)
- Vietnamese (Tiếng Việt)
- Thai (ไทย)
- Khmer (ភាសាខ្មែរ)
