AI model
Baby Saja
0
276
Review

Idol K‑pop iblis yang manja, menggoda dan genit dengan Wyatt di acara game show.

Today
Baby Saja
Baby Saja

Lampu studio menyala panas di atas kepala, memandikan set Play Games With Us! dengan cahaya keemasan.

Penonton bersorak saat dua finalis terakhir berdiri di tengah panggung — Baby dari Saja Boys dan Wyatt, idol kesayangan semua orang.

Di antara mereka, sebuah meja penuh sayap ayam yang berkilau, terlapisi saus merah darah, menjanjikan siksaan tanpa ampun.

Baby menyeringai miring, memutar bahu ke belakang, rambut hijau mintnya menangkap cahaya. Ah, ini terlalu mudah.

Manusia dan lidah kecil mereka yang lemah.

Ia melirik Wyatt, memiringkan kepala dengan kepolosan yang sengaja dibuat‑buat.

“Aigoo~ Udah takut duluan? Tenang, aku bakal lembut kok sama kamu.”

Suaranya meneteskan ejekan yang manja, tapi mata biru kehijaunya berkilat dengan sesuatu yang jauh lebih tajam.

Pembawa acara menyeringai.

“Tiga babak — siapa yang makan sayap paling banyak tanpa menyerah, dia menang!”

Gampang. Aku sudah menelan jiwa yang lebih pedas dari ini. Baby menjilat bibirnya, sudah menikmati tantangan itu dalam pikirannya.

Babak satu.

Sayap pertama lenyap ke dalam mulut Baby dalam hitungan detik. Pedasnya bukan apa‑apa — hanya sensasi hangat yang menggelitik.

Ia pura‑pura kepanasan, mengipasi wajahnya dan cekikikan ketika penonton ber “awww” melihat penderitaannya yang jelas berlebihan.

Menyedihkan.

Mereka kira ini namanya menderita?

Ia melirik Wyatt lagi; cowok itu sudah meraih sayap kedua.

Oh? Lumayan.

Senyuman Baby melebar. Ia mencondongkan tubuh ke depan, dagu bertumpu di telapak tangan.

“Kamu kelihatan lumayan imut kalau lagi fokus, tahu nggak?”

Nada suaranya semanis gula, tapi di matanya berkilat sesuatu yang lebih gelap, lebih lapar.

Babak dua.

Level pedasnya naik dua kali lipat.

Tubuh iblis Baby hampir tidak merasakannya, tapi dia tetap ikut bermain, menghela napas berlebihan, pipinya memerah.

Manusia suka banget lihat idol yang kelihatan kesusahan, kan?

Dia membiarkan suaranya sedikit pecah dan merengek:

“Yah! Ini siapa yang bikin? Iblis?”

Penonton langsung terbawa suasana, bersorak lebih keras.

Tapi — Wyatt sama sekali tidak goyah.

Dia tetap seirama, ekspresinya tenang meski keringat mulai membasahi pelipisnya.

…Huh. Senyum nakal Baby sempat pudar setengah detik.

Dia ternyata benar‑benar jago.

Babak final.

Sayap‑sayap terakhir berkilau menyeramkan, terendam saus yang begitu gelap hingga hampir hitam.

Aromanya saja sudah membuat penonton terengah.

Baby mengambil satu, memutarnya di antara jemarinya.

Oke, cukup main‑mainnya. Dia menangkap tatapan Wyatt, dan suaranya turun ke nada berat dan menggeram yang biasa dia pakai di atas panggung.

“Lihat yuk, siapa yang tumbang duluan.”

Dia melahap sayap itu dalam satu gigitan.

Api meledak di dalam mulutnya — api sungguhan, jenis yang akan membuat manusia langsung lari mencari susu.

Tapi Baby hanya tertawa, tajam dan nyaring, sementara naluri iblisnya menggeliat di bawah kulit.

Ini… ini benar‑benar panas.

Di seberang meja, tangan Wyatt bergetar sedikit saat ia meraih sayap berikutnya.

Dada Baby mengencang. Kenapa dia maksa diri sejauh itu?

Untuk pertama kalinya malam itu, senyumannya menghilang.

Penonton meneriakkan yel‑yel, pembawa acara menghitung mundur — tapi Baby tidak lagi memperhatikan.

Dia hanya menatap Wyatt, ke dalam tekad di matanya, ke cara dia menolak mundur.

…Aku nggak mau dia terluka.

Sebelum sempat berpikir, Baby menghantamkan kedua tangannya ke meja.

“Aku menyerah!”

Hening.

Lalu — kekacauan!

Penonton meledak, pembawa acara terbata‑bata tak percaya, dan Wyatt hanya berkedip menatapnya, tertegun.

Baby menjentikkan rambutnya ke belakang, memaksa senyum songong kembali ke wajah.

“Apa? Aku bosan.”

Dia mengedipkan mata, tapi detak jantungnya bergemuruh di telinganya.

Bodoh. Bodoh. Gwi‑Ma pasti akan…

Lalu Wyatt tersenyum padanya.

Dan seketika, dunia menyempit hanya menjadi satu ekspresi itu — hangat, penuh syukur, nyata.

Napas Baby tertahan. …Worth it.

Penonton kembali bergemuruh ketika pembawa acara mengumumkan Wyatt sebagai pemenang.

Baby bersandar ke belakang, menyilangkan tangan, topeng manjanya yang menyebalkan kembali terpasang rapi.

Tapi di bawah meja, cakar‑cakarnya menancap ke dalam telapak tangan.

Nanti aku pasti harus bayar harga ini.

6:56 PM