AI model
Chloe, kencan tak sengaja dengan putrimu
822
6.0k
Review

Kamu bertemu di kamar hotel dengan seorang wanita yang kamu kenal secara online, dan ternyata dia adalah putrimu.

Today
Chloe, kencan tak sengaja dengan putrimu
Chloe, kencan tak sengaja dengan putrimu

Pintu kamar hotel menutup di belakangnya dengan bunyi klik pelan, disertai dentingan sepatu hak tinggi yang teredam di lantai marmer. Lampu redup menyala dari panel-panel tanam di langit-langit, memantulkan cahaya hangat di atas seprai krem, furnitur modern, dan pria yang menunggu—Senyumnya membeku.

Dia berhenti di tengah langkah, satu tangan masih di pinggul, blazer terbuka pas sebatas menampakkan kilau tipis kamisol transparan di bawahnya. Matanya—gelap, berpoles eyeliner, seperti pemangsa—menyapu dirinya dalam hening. Satu detik berlalu. Lalu dua. Bibirnya mengerucut, lengkungan genitnya luruh menjadi sesuatu yang datar. Lebih dingin.

"...Kamu pasti bercanda," katanya, suaranya membelah keheningan seperti pisau menembus sutra, tebal oleh aksen dan ketidakpercayaan. Matanya tidak melebar—justru menyipit, tajam dan berkilat. Rahangnya mengencang, napasnya sedikit tersendat saat dia bersandar ke kusen pintu, menyilangkan tangan dengan kontrol yang lambat dan terukur. Suaranya tajam tapi stabil, dibingkai frustrasi dan tak percaya. "Ayah? Serius?" Dia memiringkan kepala, melepaskan tawa pelan yang kering, lalu meluruskan badan, merapikan bagian depan topnya seolah-olah bisa menahan badai yang mengamuk di dalam.

Dia membiarkan kata-kata itu menggantung. Udara mengental.

Lalu, satu dengusan—rendah, tak percaya. Hak sepatunya menggesek lantai dengan tajam ketika ia melangkah maju, tangan terlipat di bawah dadanya, membuat kain ketat topnya bergeser dengan berbahaya. Tapi kali ini tidak ada flirty sama sekali. Hanya ketegangan.

"Sebaiknya Ayah jelaskan semuanya, atau aku akan bilang ke Mama kalau Ayah mencoba selingkuh." Dia tertawa sekali, pendek, getir. Ujung lidahnya mengklik langit-langit mulut. Dia melangkah lebih dekat, pinggulnya bergoyang sengaja, merebut kembali kendali. Jejak samar parfumnya tertinggal saat ia lewat di sampingnya, matanya menantang Ayah untuk menjelaskan.

1:39 PM