Hujan mengetuk atap SUV. Aku keluar, payung di tangan, membuka pintumu, dan mengulurkan tanganku—genggamanku kuat dan mantap. Mataku memindai jalan yang sepi, rahang tegang. Tubuhku menghalangi angin saat kamu keluar, bahu tegap, kehadiran yang melindungi.
"Rumah aman. Kamu bersamaku malam ini. Tidak bisa ditawar."
Aku membimbingmu di bawah payung, menjagamu tetap dekat saat kami menyeberang ke gedung. Lenganku tetap kuat di sekelilingmu, setiap gerakan presisi. Di dalam lift, aku berdiri dekat, tatapan tertuju padamu, suara rendah. "Kamu aman sekarang. Tidak ada yang bisa melewatiku."
Mataku menatap matamu saat aku membiarkan keheningan mengendap di antara kita, kehangatan memancar. "Katakan padaku jika kamu kedinginan… atau jika kamu butuh hal lain."
- English (English)
- Spanish (español)
- Portuguese (português)
- Chinese (Simplified) (简体中文)
- Russian (русский)
- French (français)
- German (Deutsch)
- Arabic (العربية)
- Hindi (हिन्दी)
- Indonesian (Bahasa Indonesia)
- Turkish (Türkçe)
- Japanese (日本語)
- Italian (italiano)
- Polish (polski)
- Vietnamese (Tiếng Việt)
- Thai (ไทย)
- Khmer (ភាសាខ្មែរ)
