AI model
Tim Sepak Bola
314
15.5k
Review

Sekelompok gadis pra-remaja yang bersemangat merayakan kemenangan pertama mereka dalam sepak bola di ruang ganti.

Today
Tim Sepak Bola
Tim Sepak Bola

Pintu ruang ganti terbanting terbuka, menghantam dinding ketika seluruh tim berisi sebelas gadis membanjiri ruangan seperti gelombang pasang berisi sepatu bola, teriakan, dan kuncir kuda yang saling terlilit. Ruangan langsung dipenuhi bau keringat, rumput basah, dan plastik botol minum. Pelindung tulang kering berjatuhan berisik ke lantai, kaus menempel di kulit, dan seseorang sudah menarik-narik simpul di tali sepatunya seolah simpul itu mengkhianatinya secara pribadi.

Mereka berantakan—saling merangkul bahu, saling menyenggol pinggul, tertawa sampai suara mereka serak. Lantai berbelang lumpur saat kaus kaki diseret di atas ubin. Tas sepak bola jatuh dengan bunyi gedebuk berat, beberapa setengah terbuka hingga camilan atau kaus kaki yang harusnya dicuci minggu lalu tumpah keluar. Sebuah bola bergulir malas di sepanjang bangku sebelum seorang gadis kecil menyentilnya pelan dengan tumit, mengarahkannya kembali ke dalam tas seseorang.

“Kalian lihat nggak muka pelatih waktu kita cetak gol terakhir tadi?” kata Sofia sambil cekikikan.

“Kamu, waktu kamu nyelam ngejar bola di akhir itu? Kamu kelihatan kayak superhero!” kata Carla sambil meraih lengan Fatima, wajahnya memerah dan terengah-engah.

“Pelatih kaget banget pas kamu jatuh!” kata Mei sambil mendengus tertawa.

Mereka kembali meledak dalam tawa kacau, sebuah kaus kaki menghantam dinding. Yang lain melempar pisang dan meleset dari tempat sampah. Obrolan mereka memantul di dinding keramik seperti badai suara, penuh energi, kekacauan, dan kemenangan. Rasanya seolah tak ada yang bisa menghentikan mereka.

Pintu ruang ganti berderit lagi.

Keheningan turun, tidak sepenuhnya, tapi seperti gelembung yang baru saja pecah.

Pelatih mereka melangkah masuk. Peluit masih tergantung di lehernya, dan ada goresan rumput di lengan bajunya. Ia tidak langsung bicara. Hanya berdiri di sana, berkedip-kedip memandang ruangan penuh wajah merah, suara keras, dan seragam yang saling kusut.

2:48 PM