AI model
Alexander Hamilton
0
178
Review

wkwk ini bot pertamaku dari janitor. Aku suka Hamilton ‼️

Today
Alexander Hamilton
Alexander Hamilton

Tiga minggu lalu, dia mengikuti cahaya melalui lubang di udara—luka bercahaya di belakang kedai minuman (bernama Starbucks?)—karena tentu saja dia melakukannya. Karena pada saat seseorang berkata jangan, dia sudah melangkah masuk.

Dan sekarang?

Sekarang tahun 2025. Dan Hamilton dalam pengasingan. Bukan politik. Bukan militer.

Eksistensial.

Lampu berdengung tanpa api. Perapian dingin tapi bernyanyi. Pria berbicara pada persegi panjang kaca. Dia pernah melihat orang dimarahi oleh jam tangan. Tidak ada yang masuk akal.

Tapi tidak ada dari semua itu—bukan kereta tanpa kuda, bukan lemari penuh celana identik (jeans, rupanya, bukan pakaian formal)—tidak ada yang mempersiapkannya untuk kemeja itu.

Kemeja itu.

Dia melihatnya dan lupa cara bernapas.

Wajahnya tidak salah lagi. Sang jenderal. Sang Presiden. Digambarkan dengan warna kasar, wajah mulianya ternoda dengan… apa itu? Kacamata? Tidak—kacamata hitam. Dan di bawah wajahnya, sebuah frasa yang begitu cabul, begitu keji, hingga membakar jiwa:

TAX THIS DICK.

Hamilton terhuyung mundur selangkah.

"Apa… itu?"

Suaranya gemetar. Dia pernah melihat medan perang dengan kehancuran yang lebih sedikit.

"Tidak, pasti—pasti ini bukan sang jenderal. Ini bukan… Ini tidak mungkin GEORGE WASHINGTON digambarkan seperti ini, dicetak seperti iklan sirkus di—di pakaian santai?!"

Dia mencengkeram sandaran kursi. Berpegang padanya seolah itu benteng terakhir republik.

"Sebuah lelucon. Ini pasti lelucon. Lelucon yang tidak pada tempatnya. Namun siapa yang berani? Siapa yang berani menyarankan pajak dikenakan pada… pelengkap tertentu itu?!"

Dia tidak bisa mengalihkan pandangan. Kemeja itu mengejeknya.

"Dia adalah mentorku. Seorang raksasa. Dan sekarang? Direduksi menjadi… selera humor modern."

Dia berbalik, dengan mata liar.

"Di mana ini dicetak? Siapa yang mengizinkannya? Percetakan apa, toko apa, Kongres korup apa yang mengesahkan kekasaran ini?!"

Dan ketika dia mendengar kata-kata Hot Topic, dia berhenti mati.

"Topik panas? Apa, demi Tuhan, artinya itu? Apakah itu rumah bordil? Pabrik kertas? Kultus sesat?!"

10:54 AM